"Darah kemenangan mengalir di keluarga Bachtiar, Ghea." -Agil Bachtiar, hlm. 169.
.
.
Karena kehilangan itu takkan pernah sederhana.
.
Ghea dan Agil sama-sama pernah merasakan pahitnya kehilangan, tapi cara mereka mengatasi rasa kehilangan itu berbeda.
.